Senin, 05 Oktober 2015

asuhan keprawatan combustio (luka bakar) dengan dischard planning



FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT

Tanggal/ jam MRS      : 03 Nopember 2014 / 10.00 WIB
Ruang                          : CC IRD RSSA Malang (P2)
No. Register                : 11205612
Diagnosa medis           : Kombustio Gread III 54%
  1. Identitas klien
Nama               : Ny. E                                                Suami/ istri/ orang tua:
Umur               : 24 Tahun                                           Nama               : Tn. R
Jenis kelamin  : Perempuan                                         Pekerjaan        : Ibu Rumah Tangga
Agama             : Islam                                                 Alamat             : Malang
Suku/ bangsa   : Jawa / Indonesia
Bahasa             : Indonesia
Pendidikan       : SD
Pekerjaan         : Tani
Status               : Menikah
Alamat             : Klojen-malang
B.     KASUS TRAUMA
Subyektif
1.      Keluhan utama (PQRS)
Klien mengatakan seluruh tubuh panas dan nyeri seperti rasa terbakar. Rasa panas dan nyeri bertambah bila klien bergerak. Klien datang karena luka bakar akibat sengantan listrik pada saat mengecas raket listrik dirumahnya tanggal 03 Nopember 2014 jam 09.00 WIB.
2.      Mekanisme trauma
Klien mengatakan tersengat arus listrik ketika mengecas raket listrik dirumahnya.
3.      SAMPLE
S: terdapat luka bakar pada tangan, wajah, dada dan perut
A: klien tidak memiliki alergi obat
M: infus Ns 0,9 % 2000cc/24 jam, cefotaxim 1gr, inj ketorolac 30 mg dan omeprazole.
P: ketika klien mau mengecas raket listrik
L: klien mengatakan terahir makan jam 06..30 Wib
E: tersengat aliran listrik
Obyektif
1.      Air way
Paten, tidak ada obstruksi jalan nafas.
2.      Breathing
Pernafasan spontan, RR: 22 x/menit, pola nafas takipnea.
Melihat 3 M
-          Hembusan nafas terasa.
-          Tidak ada suara nafas tambahan.
-          Tidak ada perbedaan pergerakan dinding dada.
3.      Circulation
N: 72 x/menit
TD: 105/ 80 mmHg
4.      Disability
GCS: 456, klien tampak gelisah, lemah. reflek cahaya (+)
5.      Exposure/ Environmental kontrol
Tidak ada gangguan atau masalah pada tulang punggung, terdapat luka bakar pada wajah.
6.      Full set of vital sign/ Five intervention
TD: 105/80 mmHg
N: 72 x/ menit
RR: 22 x/menit
Suhu: 372 0 C
BB: 45 kg
Five intervention: 02 Nasal Canul 3 Lpm, Infus NS.
7.      Give confort
Menutupi tubuh klien dengan selimut.

8.      Head to toe assessment
a.       Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut kotor dan kulit kepala tidak ada kelainan.
b.      Mata
1)      Mata simetris, kelopak mata memar serta alir terbakar, konjungtiva kemerahan, sklera kemerahan, pupil: reflek cahaya langsung (+), pergerakan bola mata tidak ada kelainan, kelopak mata tampak (terdapat) udema.
2)   Hidung
            Tulang hidung dan posisi septum nasi tidak terdapat kelainan, lubang hidung tidak ada kelainan, dan mukosa kering.
3)   Telinga
     Bentuk telinga simetris, otorea (-)
4)   Mulut dan Faring
     Bibir kering, lidah merah merata, suara klien serak.
5)   Leher
     Trakea tidak ada kelainan (simetris), vena jugularis tidak ada kelainan, tampak luka bakar pada leher.
6)   Thorax/ perut
     Bentuk: Normal chest, pola nafas teratur, suara nafas vasikuler, perkusi sonor, palpasi paru kanan dan kiri sama.
7)   Jantung
     Inspeksi: pulpasi, palpasi ictus cordis: teraba di ICS 5 diameter ½ cm, suara jantung: BJ I dan II tunggal regular,perkusi batas jantung: normal.
8)   Abdomen
            Bentuk abdomen flat, peristaltik usus: ada, 7x/ menit, tidak ada benjolan/masa pada abdomen, turgor kulit normal, parkusi timpani.
9)   Extermitas
Tulang simetris, range of motion: terbatas, palpasi hangat, jejas abratio, kekuatan otot  4444  4444 , tanda-tanda fraktur: deformitas (-), krepitasi (-), nyeri (-),
         333    333
     Fungsiolesa (-), ekstermitas atas dan bawah terdapat udema.
10)    Pelvis dan genetalia
                 Tidak ada kelainan
9.    Inspect posterior surface.
Tidak ada jejas pada tulang belakang; lordosis (-), kifosis (-), skeliosis (-)




ANALISA DATA

No
DATA
MASALAH
ETIOLOGI
1.









2.














3.
Data Subyektif
Klien mengatakan dirinya lemah dan merasa haus, seluruh tubuh sakit dan panas.

Data Obyektif
1.      Mukosa
2.      bibir kering
3.      CRT > 3 detik
4.      Terdapat luka bakar 54%

Data Subyektif
1.      Klien mengatakan seluruh tubuh terasa sakit, panas, nyeri.
Data Obyektif
1.      Keluhan utama: lemah
2.      Skala nyeri 5
3.      TTV; TD: 105/80 mmHg
     N: 72 x/ menit
     RR: 22 x/menit
     Suhu: 372 0 C
4.      Terdapat luka bakar pada daerah lengan kanan dan kiri, badan bagian depan 18%, tungkai kiri 18%.
5.      Klien terlihat meringis menahan nyeri.

Data Subyektif
1.      Klien mengatakan nyeri pada daerah yang terkena luka bakar.
Data Obyektif
1.      Luka bakar klien tertutup verban
2.      Rembesan darah (+)
3.      TTV: TD: 105/80 mmHg
     N: 72 x/ menit
     RR: 22 x/menit
     Suhu: 372 0 C
Resiko: kekurangan volume cairan






Perubahan rasa nyaman (nyeri akut)












Resiko infeksi












Kehilangan plasma sekunder terhadap luka bakar 54%





Kerusakan kulit atau jaringan.













Kehilangan integritas kulit sekunder akibat luka bakar.

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

No.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.







2.








3.
Risiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan plasma sekunder terhadap luka bakar 54% ditandai dengan: klien mengatakan tubuhnya lemas dan klien merasa haus, mukosa bibir kering, CRT > 3 detik, terdapat luka bakar 54%.

Perubahan rasa nyama (nyeri akut) yang berhubungan dengan terjadi kerusakan kulit/ jaringan. ditandai dengan: klien mengatakan seluruh tubuh terasa sakit, panas, dan nyeri, KU: lemah, skala nyeri 5, terdapat luka bakar pada di lengan kanan dan kiri, badan bagian depan 18%, tungkai kiri 18%. klien terlihat meringis menahan nyeri.

Resikio infeksi yang berhubungan dengan kehilangan intergritas kulit yang di sebabkan oleh luka bakar. ditandai dengan: klien mengatakan nyeri pada daerah yang terkena luka bakar, KU: lemah, TD: 130/90 mmHg, N: 80 x/ menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 37,2 oC

TINDAKAN RESUSITASI

NO
TGL/ JAM
TINDAKAN RESUSITASI
KETERANGAN
1.
03 Nopember 2014
10.15 WIB
Pemberian cairan infus Normal Salin.
Rumus Baxter:
4ml x BB x % luka bakar
4ml × 40 kg × 54 % luka bakar
4 × 65 × 54 = 8640cc/24 jam
8 jam pertama : 4.500 cc
16 jam berikutnya : 4.140 cc                 


-

IMPLEMENTASI

NO.
DX
TGL/ JAM
TINDAKAN
PARAF
1.
I
03 Nopember 2014
10.20 WIB
1.    BHSP pada klien
R/ Klien kooperatif pada saat di ajak bekerja sama.

2.    Mengobservasi TTV
TD: 105/80 mmHg
N: 72 x/ menit
RR: 22 x/menit
Suhu: 37,2 oC

3.    Mengobservasi haluaran urine
R/ Urine ± 100 cc/jam

4.    Memberi penkes tentang pentingnya klien mempertahankan kebutuhan cairan
R/ Klien mengerti tentang pentingnya mempertahankan kebutuhan cairan tubuh.

5.    Kolaborasi pemberian cairan infus RL
R/ Klien kooperatif terhadap tindakan keperawatan




DISCHARGE PLANNING

S
Klien mengatakan seluruh tubuh terasa sakit, panas, dan nyeri

O
-       Mukosa bibir kering
-       CRT > 2 detik
A
Resiko kekurangan volume cairan

P
Pemberian cairan infus dengan rumus Baxter
4ml x BB x % luka bakar
4ml × 40 kg × 54 % luka bakar
4 × 65 × 54 = 8640cc/24 jam
8 jam pertama : 4.500 cc
16 jam berikutnya : 4.140 cc
I
Memberikan cairan infus Normal Salin dengan rumus baxter

E
-       Mukosa bibir lembab
-       CRT > 2 detik
-       Klien masih tetap mengeluh tubuhnya terasa panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar