FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Tanggal/ jam MRS : 03
Nopember 2014
/ 10.00 WIB
Ruang : CC IRD RSSA Malang (P2)
No. Register :
11205612
Diagnosa medis :
Kombustio Gread III 54%
- Identitas klien
Nama : Ny. E Suami/
istri/ orang tua:
Umur : 24 Tahun Nama : Tn. R
Jenis
kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam Alamat : Malang
Suku/
bangsa : Jawa / Indonesia
Bahasa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Status : Menikah
Alamat : Klojen-malang
B.
KASUS TRAUMA
Subyektif
1.
Keluhan utama (PQRS)
Klien mengatakan seluruh tubuh panas dan
nyeri seperti rasa terbakar. Rasa panas dan nyeri bertambah bila klien
bergerak. Klien datang karena luka bakar akibat sengantan listrik pada saat mengecas raket listrik dirumahnya
tanggal 03 Nopember 2014 jam 09.00 WIB.
2.
Mekanisme trauma
Klien mengatakan tersengat arus
listrik ketika mengecas raket listrik dirumahnya.
3.
SAMPLE
S: terdapat luka bakar pada
tangan, wajah, dada dan perut
A: klien tidak memiliki alergi
obat
M: infus Ns 0,9 % 2000cc/24
jam, cefotaxim 1gr, inj ketorolac 30 mg dan omeprazole.
P: ketika klien mau mengecas
raket listrik
L: klien mengatakan terahir
makan jam 06..30 Wib
E: tersengat aliran listrik
Obyektif
1.
Air
way
Paten, tidak ada obstruksi jalan nafas.
2.
Breathing
Pernafasan
spontan, RR: 22
x/menit, pola nafas takipnea.
Melihat 3 M
-
Hembusan nafas terasa.
-
Tidak ada suara nafas
tambahan.
-
Tidak ada perbedaan
pergerakan dinding dada.
3.
Circulation
N: 72
x/menit
TD: 105/
80 mmHg
4.
Disability
GCS: 456, klien tampak gelisah, lemah.
reflek cahaya (+)
5.
Exposure/
Environmental kontrol
Tidak ada gangguan atau masalah pada
tulang punggung, terdapat luka bakar pada wajah.
6.
Full
set of vital sign/ Five intervention
TD: 105/80 mmHg
N:
72 x/ menit
RR:
22 x/menit
Suhu:
372 0 C
BB:
45 kg
Five
intervention: 02 Nasal Canul 3 Lpm, Infus NS.
7.
Give confort
Menutupi tubuh klien dengan selimut.
8.
Head to toe assessment
a.
Kepala
Bentuk
kepala simetris, rambut kotor dan kulit kepala tidak ada kelainan.
b.
Mata
1)
Mata simetris, kelopak
mata memar serta alir terbakar, konjungtiva kemerahan, sklera kemerahan, pupil:
reflek cahaya langsung (+), pergerakan bola mata tidak ada kelainan, kelopak
mata tampak (terdapat) udema.
2) Hidung
Tulang
hidung dan posisi septum nasi tidak terdapat kelainan, lubang hidung tidak ada
kelainan, dan mukosa kering.
3) Telinga
Bentuk
telinga simetris, otorea (-)
4) Mulut
dan Faring
Bibir
kering, lidah merah merata, suara klien serak.
5) Leher
Trakea
tidak ada kelainan (simetris), vena jugularis tidak ada kelainan, tampak luka
bakar pada leher.
6) Thorax/
perut
Bentuk:
Normal chest, pola nafas teratur,
suara nafas vasikuler, perkusi sonor, palpasi paru kanan dan kiri sama.
7) Jantung
Inspeksi:
pulpasi, palpasi ictus cordis: teraba
di ICS 5 diameter ½ cm, suara jantung: BJ I dan II tunggal regular,perkusi
batas jantung: normal.
8) Abdomen
Bentuk
abdomen flat, peristaltik usus: ada, 7x/ menit, tidak ada benjolan/masa pada
abdomen, turgor kulit normal, parkusi timpani.
9) Extermitas


333
333
Fungsiolesa
(-), ekstermitas atas dan bawah terdapat udema.
10) Pelvis
dan genetalia
Tidak
ada kelainan
9.
Inspect
posterior surface.
Tidak
ada jejas pada tulang belakang; lordosis (-), kifosis (-), skeliosis (-)
ANALISA DATA
No
|
DATA
|
MASALAH
|
ETIOLOGI
|
1.
2.
3.
|
Data Subyektif
Klien
mengatakan dirinya lemah dan merasa haus, seluruh tubuh sakit dan panas.
Data
Obyektif
1. Mukosa
2. bibir
kering
3. CRT
> 3 detik
4. Terdapat
luka bakar 54%
Data Subyektif
1. Klien
mengatakan seluruh tubuh terasa sakit, panas, nyeri.
Data Obyektif
1. Keluhan
utama: lemah
2. Skala
nyeri 5
3. TTV;
TD: 105/80
mmHg
N: 72 x/
menit
RR: 22
x/menit
Suhu: 372 0 C
4. Terdapat
luka bakar pada daerah lengan kanan dan kiri, badan bagian depan 18%, tungkai
kiri 18%.
5. Klien
terlihat meringis menahan nyeri.
Data Subyektif
1. Klien
mengatakan nyeri pada daerah yang terkena luka bakar.
Data Obyektif
1. Luka
bakar klien tertutup verban
2. Rembesan
darah (+)
3. TTV:
TD: 105/80
mmHg
N: 72 x/
menit
RR: 22
x/menit
Suhu: 372 0 C
|
Resiko:
kekurangan volume cairan
Perubahan rasa
nyaman (nyeri akut)
Resiko infeksi
|
Kehilangan
plasma sekunder terhadap luka bakar 54%
Kerusakan
kulit atau jaringan.
Kehilangan
integritas kulit sekunder akibat luka bakar.
|
DAFTAR DIAGNOSA
KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
No.
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
1.
2.
3.
|
Risiko
kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan plasma sekunder
terhadap luka bakar 54% ditandai dengan: klien mengatakan tubuhnya lemas dan
klien merasa haus, mukosa bibir kering, CRT > 3 detik, terdapat luka bakar
54%.
Perubahan
rasa nyama (nyeri akut) yang berhubungan dengan terjadi kerusakan kulit/
jaringan. ditandai dengan: klien mengatakan seluruh tubuh terasa sakit,
panas, dan nyeri, KU: lemah, skala nyeri 5, terdapat luka bakar pada di
lengan kanan dan kiri, badan bagian depan 18%, tungkai kiri 18%. klien
terlihat meringis menahan nyeri.
Resikio
infeksi yang berhubungan dengan kehilangan intergritas kulit yang di sebabkan
oleh luka bakar. ditandai dengan: klien mengatakan nyeri pada daerah yang
terkena luka bakar, KU: lemah, TD: 130/90 mmHg, N: 80 x/ menit, RR: 20
x/menit, Suhu: 37,2 oC
|
TINDAKAN RESUSITASI
NO
|
TGL/ JAM
|
TINDAKAN RESUSITASI
|
KETERANGAN
|
1.
|
03
Nopember 2014
10.15
WIB
|
Pemberian cairan infus Normal Salin.
Rumus Baxter:
4ml x BB x % luka bakar
4ml × 40 kg × 54 % luka bakar
4 × 65 × 54 = 8640cc/24 jam
8 jam pertama : 4.500 cc
16 jam berikutnya : 4.140 cc
|
-
|
IMPLEMENTASI
NO.
|
DX
|
TGL/ JAM
|
TINDAKAN
|
PARAF
|
1.
|
I
|
03
Nopember 2014
10.20 WIB
|
1. BHSP
pada klien
R/ Klien kooperatif pada saat
di ajak bekerja sama.
2. Mengobservasi
TTV
TD: 105/80
mmHg
N: 72
x/ menit
RR: 22
x/menit
Suhu: 37,2 oC
3. Mengobservasi
haluaran urine
R/ Urine ± 100 cc/jam
4. Memberi
penkes tentang pentingnya klien mempertahankan kebutuhan cairan
R/ Klien mengerti tentang
pentingnya mempertahankan kebutuhan cairan tubuh.
5. Kolaborasi
pemberian cairan infus RL
R/ Klien kooperatif terhadap
tindakan keperawatan
|
|
DISCHARGE
PLANNING
S
|
Klien mengatakan seluruh tubuh terasa
sakit, panas, dan nyeri
|
O
|
- Mukosa
bibir kering
- CRT
> 2 detik
|
A
|
Resiko kekurangan volume cairan
|
P
|
Pemberian cairan infus dengan rumus Baxter
4ml x BB x % luka bakar
4ml × 40 kg
× 54 % luka bakar
4 × 65 × 54 = 8640cc/24
jam
8 jam pertama : 4.500
cc
16 jam berikutnya : 4.140
cc
|
I
|
Memberikan cairan infus Normal Salin dengan rumus baxter
|
E
|
- Mukosa
bibir lembab
- CRT
> 2 detik
- Klien
masih tetap mengeluh tubuhnya terasa panas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar